* INFO PEMBICARA *

Kami dapat membantu anda dalam menyediakan tenaga pengajar atau pembawa firman
Hubungi kami di (Klik di Sini)

Saturday 1 June 2013

Tukang "cepek"an di perempatan




Mungkin kita sudah sering melihat tukang "cepek"an yang selalu menjulurkan tangannya ke kaca-kaca mobil yang lewat di perempatan, mereka selal setia mengatur jalannya lalu lintas di perempatan tanpa lampu traficlight.
pada umumnya semua tukang "cepek"an di seluruh tempat kurang lebih mempunyai kebiasaan yang sama saat mereka melakukan pekerjaan mereka, yaitu
1) melambai tangan pada mobil yang akan menyeberang
2) menyetop mobil lain dari arah yang berlawanan, guna mendahulukan mobil yang hendak ia seberangkan
3) saat mobil yang ia seberangkan mulai jalan, tangan dari tukang "cepek"an ini selalu terbuka di cendela, berharap uang dari mobil yang baru ia seberangkan
4) lalu setelah di beri uang, tukang ini melakukan ulang dari awal

inilah kebiasaan yang sudah biasa dilakukan oleh semua tukang "cepek"an :)
tetapi dari sekian banyak tukang "cepek"an yang pernah aku temui, hanya ada satu tukang "cepek"an yang membuat aku sangat terkesan, yaitu tukang "cepek"an di perempatan dekat rumahku
aku memang sering hampir setiap hari melewati perempatan ini
bertemu dengan tukang "cepek"an ini juga sudah berkali-kali, tetapi setelah sekian kali, akhirnya aku sadar akan sesuatu "kesan" khusus

tukang "cepek"an ini mempunyai ciri-ciri tubuh yang normal, tidak gendut, tidak kurus, tetapi salah satu kakinya tidak dapat berfunsu dengan baik , sehingga ia harus menggunakan tongat
jadi ketika ia bekerja menjadi tukang "cepek"an di perempatan jalan, ia bekerja dengan menggunakan tongkat.
mungkin kalau kita lihat kondisi tukang "cepek"an yang seperti itu, kita akan berfikir kalau tukang ini hanya bersandiwara dengan kekurangannya agar di kasihani oleh orang-orang.
yah mungkin saja itu juga benar
awalnya aku juga berfikir seperti itu, padahal sebenarnya tukang "cepek"an ini memang apa adanya dan tidak di buat-buat.

hmm.. tapi ada satu hal aneh, bisa di bilang ini adalah pengalaman pertamaku menemui tukang "cepek"an
, tukang "cepek"an perempatan dekat rumahku ini, punya kebiasaan berkata "Hati-hati, lihat belakang ya mas"
ya...ini kata-kata yang selalu dia ucapkan kepada semua orang yang telah ia seberangkan, bukan uang tetapi kata-kata "kasih" untuk setiap orang-orang yang ia layani

ada satu pelajaran sederhana yang aku pelajari dari tukang "cepek"an ini, yaitu
"Kasih menutupi segala Kekurangan"

memang tukang "cepek"an ini, mempunyai kekurangan yang menurutku cukup menyusahkannya saat ia bekerja, tetapi ia tidak menunjukan kekuranganya, malah ia memberikan sesuatu yang "lebih" di banding tukang "cepek"an yang normal.

suatu hari aku perhatikan, ternyata yang memberinya uang dan bukan hanya pengguna mobil, tetapi pengguna sepeda motor juga sempat memberikan uang kepadanya, dapat disimpulkan bahwa uang yang dikumpulkannya pasti lebih banyak daripada tukang "cepek"an umunnya

mungkin yang dilakukan oleh tukang "cepek"an ini adalah hal kecil yaitu kata-kata "Hati-hati, lihat belakang ya mas"  , tapi ia melakukannya dengan tulus dan Kasih...
"Kasih menutupi segala sesuatu"

(Christian Alvin - St Paulus Ministry"12)

No comments:

Post a Comment